In Memoriam

Dia menghadap sang pencipta sehari setalah kembali menjadi Warga Negara Indonesia, setelah 34 tahun murka terhadap Negara Kesatuan Repoblik Indonesia atas ketidakadilan. Dia menghembus nafas terakhir pada usia 85 tahun, Kamis 3 Juni 2010, sekitar pukul 12:15 WIB, setelah 13 hari di rawat di rumah sakit umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh, akibat komplikasi penyakit.

Hasan Tiro lahir pada 25 September 1925 di Tiro, Kabupaten Pidie, 110 kilometer dari Banda Aceh. Pada tahun 1948, dia menjadi anggota staf Wakil Perdana Menteri II Syafruddin Prawiranegara. Tahun 1970-an, dia menjadi seorang pengusaha pengusaha di New York, Amerika. Pada 4 Desember 1976, Hasan Tiro mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan membentuk Angkatan Gerakan Aceh Merdeka (AGAM). Markas gerakan ini dibangun di hutan di kawasan Pidie. Kemudian karena menjadi target tentara, pada 29 Maret 1979, dia kembali ke luar negeri untuk menggalang dukungan politik. Dia mendapat kewarganegaraan Swedia.Antara tahun 1986-1989, Hasan Tiro memerintahkan pengumpulan sekitar 800 pemuda Aceh untuk berlatih militer di Libya. Sepulang dari Libya, mereka bergerilya di Aceh melawan tentara Indonesia.
Pada 15 Agustus 2005, kesepakatan damai antara Indonesia dan GAM diteken di Helsinki, Finlandia. Poin pentingnya antara lain pemerintah Indonesia akan memfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan pemberian amnesti bagi anggota GAM. Pada 11 Oktober 2008, Hasan Tiro kembali ke Aceh, yang disambut ribuan warga. Saat itu dia hanya dua minggu tinggal di Aceh, selanjutnya kembali ke Swedia.
Selanjutnya 17 Oktober 2009, dia kembali lagi ke Aceh dan tinggal pada sebuah rumah di jalan Pemancar, Lamteumen Banda Aceh. Sejak saat itu, dia terus tinggal di Aceh dan hanya ke luar negeri (Malaysia) untuk chek up kesehatannya.
Kini jasatnya terbaring kaku disisi buyutnya yang juga pahlawan Nasional Tengku Chik DI Tiro.

0 komentar: